Senin, 23 April 2012

Prosa Fiksi


prosa adalah karangan bebas yang tidak terikat oleh kaidah yang terdapat di dalam puisi ---> gampangnya sih, prosa puisi, tp bentuknya paragraf, bukan terdiri atas bait2 kayak puisi

fiksi adalah cerita rekaan (novel, roman, dsb), pernyataan yg hanya berdasarkan khayalan atau pikiran

prosa fiksi adalah karangan bebas berupa cerita khayalan yang tidak terikat oleh kaidah yang terdapat di dalam puisi. --> jd prosa fiksi itu prosa tp cerita.
materi referensi:
kbbi

Prosa fiksi sebagai cerita rekaan bukan berarti prosa fiksi adalah lamunan kosong seorang pengarang. Prosa fiksi adalah perpaduan atau kerja sama antara pikiran dan perasaan. Fiksi dapat dibedakan atas fiksi yang realitas dan fiksi yang aktualitas. Fiksi realitas mengatakan: “seandainya semua fakta, maka beginilah yang akan terjadi. Jadi, fiksi realitas adalah hal-hal yang dapat terjadi, tetapi belum tentu terjadi. Penulis fiksi membuat para tokoh imaginatif dalam karyanya itu menjadi hidup. Fiksi aktualitas mengatakan “karena semua fakta maka beginilah yang akan terjadi”. Jadi, aktualitas artinya hal-hal yang benar-benar terjadi. Contoh: roman sejarah, kisah perjalanan, biografi, otobiografi.
Prosa selalu bersumber dari lingkungan kehidupan yang dialami, disaksikan, didengar, dan dibaca oleh pengarang. Adapun ciri-ciri prosa fiksi adalah bahasanya terurai, dapat memperluas pengetahuan dan menambah pengetahuan, terutama pengalaman imajinatif. Prosa fiksi dapat menyampaikan informasi mengenai suatu kejadian dalam kehidupan. Maknanya dapat berarti ambigu. Prosa fiksi melukiskan realita imajinatif karena imajinasi selalu terikat pada realitas, sedangkan realitas tak mungkin lepas dari imajinasi. Bahasanya lebih condong ke bahasa figuratif dengan menitikberatkan pada penggunaan kata-kata konotatif. Selanjutnya prosa fiksi mengajak kita untuk berkontemplasi karena sastra menyodorkan interpretasi pribadi yang berhubungan dengan imajinasi.

Jumat, 20 April 2012

SK_KD menulis


SILABUS
NAMA SEKOLAH                                : SMK Raden Umar Said Kudus
MATA PELAJARAN             : BAHASA INDONESIA
KELAS/SEMESTER            : XII/5 & 6
STANDAR KOMPETENSI  : Berkomunikasi dengan bahasa Indonesia setara tingkat Unggul
KODE KOMPETENSI          : 3
ALOKASI WAKTU                : 40 X 45 menit

KOMPETENSI DASAR
INDIKATOR
MATERI PEMBELAJARAN
KEGIATAN PEMBELAJARAN
PENILAIAN
ALOKASI WAKTU
SUMBER BELAJAR
TM
PS
PI
3.1 Menulis proposal  untuk kegiatan ilmiah sederhana

·  Membuat kerangka proposal sesuai dengan konteks yang ditentukan
·  Menyusun rancangan proposal yang berkonteks kegiatan keahlian masing-masing
·  Pengertian
·  Sistematika proposal: latar belakang kegiatan; rumusan masalah, batasan masalah, tujuan kegiatan,program yang diusulkan, lokasi, waktu kegiatan, biaya
·  Bahasa proposal: bersih, akurat, tidak ambigu, kalimat efektif
·  Merumuskan judul kegiatan yang diajukan dalam proposal
·  Menyusun kerangka isi proposal sesuai dengan sistematika
·  Mendiskusikan bahan rujukan/referensi yang dibutuhkan
·  Menyusun proposal dengan bahasa yang baik dan benar
·  Jenis tes:
* lisan
* tulisan
* perbuat-an
·  Bentuk tes:
* objektif
  * uraian
6
-
-
·     Parera, J.D. (1988). Menulis Tertib dan Sistematik
·     Akhadiah, S. (1988). Modul Menulis II
3.2   Menulis surat dengan memperhatikan jenis surat

·    Menulis surat pemberitahuan/edaran sesuai dengan aturan dan tujuan komunikasi
·    Menulis surat undangan sesuai dengan aturan dan tujuan komunikasi
·    Menulis surat lamaran pekerjaan sesuai dengan aturan dan tujuan komunikasi
·    Pengertian surat
·    Format surat: Bentuk lurus, setengah lurus,Indonesia Baru, Indonesia Lama
·    Jenis-jenis surat: Resmi, Dinas, Pribadi
·    Ciri surat
·    Bahasa Surat
·    Contoh-contoh surat: pemberitahuan, edaran, undangan, lamaran kerja
·    Mengamati berbagai jenis surat dari berbagai format dan jenis surat
·    Mengklasifikasikan teks surat ke dalam karakteristik tertensu sesaui dengan formt dan jenis surat
·    Menganalisis surat dari segi ciri dan bahasa surat
·    Membuat surat pemberitahuan/edaran/   undangan/surat lamaran pekerjaan  sesuai dengan tema yang ditugaskan
·  Jenis tes:
* lisan
* tulisan
* perbuat-an
·  Bentuk tes:
* objektif
  * uraian
10
-
-
·   Lamudin Finoza. (2004-2005). Surat-Menyurat Resmi Indonesia
·   Akhadiah, S. (1987). Modul Menulis I
3.3   Menulis laporan ilmiah sederhana

·    Merumuskan judul sebagai topik bahasan
·    Menyusun sistematika laporan
·    Merencanakan rancangan isi laporan
·    Menyusun isi laporan
·    Pengertian Menulis Laporan ilmiah
·    Sistematika penulisan laporan ilmiah
·    Langkah-langkah menulis laporan
·    Teknik penulisan daftar pustaka
·    Teknik pengutipan
·    Teknik penulisan catatan kaki
·    Teknik penulisan istilah
·    Format penulisan: halam judul, penulisn tajuk/judul bab/anak judul, penomoran
·    Fisik laporan: Jenis kertas, ukuran kertas,dsb.

   
·  Menganalisis contoh laporan ilmiah
·  Mengidentifikasi format dan konteks laporan ilmiah yang telah dianalisis
·  Merencanakan tulisan laporan ilmiah sesuai dengan kegiatan yang telah dilakukan (misalnya hasil kegiatan praktik kerja industri/lapangan)
·  Menyusun kerangka laporan sesuai dengan ketentuan
·  Menulis laporan ilmiah sederhana secara lengkap dan sesaui dengan kerangka yang telah ditetapkannya
·  Jenis tes:
* lisan
* tulisan
* perbuat-an
·  Bentuk tes:
* objektif
  * uraian
4
-
-
·   Lamudin Finoza. (2004-2005). Komposisi Bahasa Indonesia
·   Modul B. Indonesia Tingkat Unggul
·   KBBI
·   Contoh-contoh Laporan ilmiah
·   Bambang Kaswanti Purwo. (1992). Menulis Laporan Teknik

 Keterangan:
TM           : Tatapmuka
PS           : Praktik di Sekolah (2 jam praktIk di sekolah setara dengan 1 jam tatap muka)
PI             : Praktek di Industri (4 jam praktIk di Du/Di setara dengan 1 jam tatap muka)


Kamis, 19 April 2012

Kesan pertama mata kuliah Menulis

Ketidak tahuan membuat saya merasa malu waktu itu, kupikir seseorang dihadapanku bukan ibu yang saya cari. namun nyatanya beliaulah yang saya cari, Ibu Hj. Isna Sulastri. beliau adalah  salah satu dosen yang mengajar dikelas kami. sebenarnya bagi yang lain ini bukan pertemuan  pertama dengan Ibu Isna, karena di semester I mereka sudah pernah diajar oleh Ibu Isna. namun bagi saya ini adalah kali pertama saya bertemu dengan beliau sehingga saya terjebak dalam pertemuan yang agak memalukan bagi saya... he..